Sabtu, 24 September 2016

Sembarang Kata

Seperti kendaraan yang berlalu lalang di jalanan, waktu ini juga terus bergerak. Pelan tapi pasti, tanpa istirahat dengan alasan kelelahan.
Seperti mentari pagi yang terbit menyinari, tanda hari baru telah diawali. Memberi semangat hati, untuk menjadi makhluk yang lebih baik lagi.
Terlukis jejak kenangan yang ditinggalkan, tanpa mampu untuk dilupakan, hingga memperlebar ruang kerinduan.
Jarak itu pasti. Ratusan kilometer terhampar, bukan lagi persoalan besar. Terbentang luas harapan dan doa yang mampu tersampaikan, bersamaan dengan mengalirnya tetes air mata dalam sepertiga malam. Kata "Rindu" selalu terucap berulang dalam setiap kesempatan. Permohonan sederhana, agar kata itu sampai pada pemiliknya.
Cinta itu kekuatan yang mendasar
Cinta itu harapan yang mengembang
Cinta itu doa yang di istikharahkan
Cinta itu kelebihan yang menutup kekurangan
Cinta itu ingkar yang menjadi iman
Cinta itu kufur yang menjadi syukur
Cinta itu maksiat yang menjadi ibadah
Cinta itu haram yang menjadi halal
Cinta itu indah, bila digantungkan pada yang Maha Indah
Cinta itu tidak akan pernah salah, bila di pasrahkan pada yang Maha Benar
Cinta, bukan hanya sembarang kata. Bukan pula untuk sembarang manusia. Karena Dia Maha Tahu, cinta ini milik siapa dan tak lupa, tulang rusuk akan bertemu dengan tulang punggungnya. Hanya saja, tunggu tanggal mainnya.

Minggu, 11 September 2016

Kamu

Jarak yang terbentang
Terbalut dinginnya malam
Terkenang kembali
Kau yang selalu terharapkan
Kapan pulang?
Gundah ini semakin tajam
Menunggu yang tercinta tuk segera datang
Cerita ini sukar ku tebak
Alur yang berliku
Berisi rancangan indah nan tak terduga
Laksana siap meledak di suatu masa
Rindu ini indah
Berbaur menjadi satu
Dalam barisan doa setiap sembahku
Sayang ini mengakar
Kuat menancap hingga palung hati terdalam
Cinta ini semangat
Bagai mentari yang bersinar
Membawa harapan setiap pagi
Jarak
Gundah
Rindu
Sayang
Cinta
Semua tersusun rapi
Terbungkus manis
Menyatu sempurna
Kamu