Hai, apa kabar kamu? Apa kabar hatimu? Aku harap baik-baik saja, masih sama, tak ada yang berganti.
557 hari sejak hari itu, banyak yang telah berubah, tapi satu yang tidak akan pernah berubah: rumah untukmu.
Kembalilah, pulanglah, aku rindu.
Akan selalu ku ingat, janjiku padamu: untuk selalu menunggu. Percayalah, itu ikhtiarku.
Maafkan aku atas goresan itu, penyebab luka di hati ayah-bundaku, dan mungkin juga di hatimu.
Jaga dirimu baik-baik, salam rindu dari Surabaya, untuk seseorang yang sedang berjuang di seberang sana. Ku titipkan rindu ini, pada angin yang berhembus ke arah barat, berharap sampai pada pemilik rindu di sekitaran kilometer 700.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar